Holiday is coming – Kali ini tentang seupil perjalanan saya ke tempat yang mendengar namanya saja sudah aneh. Yups, Pulau Kematian atau Nusakambangan yang ikonik ini bukan hanya menampung jawara-jawara penjahat di dalam jeruji besi. Ia juga punya dua sisi sekaligus: angker dan indah. Alcatraznya Indonedia ini letaknya tidak terlalu jauh, sekitar 15 menit dari Teluk Penyu. Disarankan jangan berenang ke sini karena dipastikan bakalan gempor. Hhhkkkkk.
Bertepatan dengan liburan panjang di akhir pekan ( 3 hari), kesempatan untuk pulang kampung ke kampungnya orang tua dan mumpung my hero (nyokap) juga lagi di sana. Berangkat dari my jungle land, Cikupa, saya izin pulang lebih cepat dari tempat kerja sama si bos. Setelah beberesan sebentar dikos, saya langsung tancap gas pesan uber car buat nganterin ke terminal. Berasa orang kaya… Bukaaan..itu karena dari pagi ampe sore langitnya syahdu terus, hujan, jadi daripada kejebak basah di jalan ya mending selametin diri sebelum berperang. Wekekekekekk. Dan akhirnya saya nyesel pesan car karena sampe tempat tujuan langit cerah sumringah. Beff.. ya gapapalah sekali-kali buang duit kan.
Oh ya buat kamu yang kebetulan berangkat dari Cikupa dan sekitarnya, ada beberapa tempat keberangkatan bus jurusan ke cilacap. Bisa dari terminal Pasar Kemis, Bitung, Terpinal Poris, di tempat lain juga ada tapi saya tidak tahu. Sebaiknya booking dulu biar enggak kehabisan tiket, apalagi kalau weekend atau libur panjang. Beli tiket mendadak juga bisa tapi usahakan sampai di di agen maksimal jam 16.30. Kalau keberangkatannya sih suka lama, kadang sampe malam.
Selain bus, kereta api juga bisa jadi pilihan. Selain nyaman juga cepat karena jalannya cuma satu, jadi enggak bakalan didahului. Kkwkkkkwkk. Susahnya sih harus berangkat ke stasiun Senen di Jakarta dulu.
Saya berangkat dari Bitung, orang biasa menyebutnya Kolong atau Kolong Bitung, sekitar jam 8 malam. Karena kehabisan tiket akhirnya naik bus tambahan yang katanya bus pariwisata. Harganya jadi agak mahal dikit. Yah, its ok lah, daripada enggak pulang dan bus pariwisata kan biasanya rada cakepan. Tapiii..pas mobilnya jalan, kretek..kretek…kreteekk.. Itu mobil bunyi-bunyi mirip kakek-kakek yang tulangnya kurang pelumas. Hadoh, saya sampe beberapa kali terbangun karena kaget dan berasa mau oleng saat mobil melewati jalanan yang penuh duri eh tak mulus. Ditambah macet total sepanjang Cikupa-Jakarta, perjalanan yang biasanya cuma 10-11 jam-an ini jadi molor sampe 15 jam.
Singkat cerita (padahal udah panjang x lebar), saya berangkat ke Nusakambangan dengan mama, keponakan, dan teman Jumbara PMR dulu yang kerja di Cilacap. Berbekal pengetahuan dari browshing-browsing dulu sebelum berangkat saya mencoba nego dengan bahasa Ngapak. Coz katanya, tarifnya bisa turun dari 50 ribu jadi 20 ribu. Awalnya kami ditawari 60 ribu per orang. Setelah tawar menawar kayak beli cabe di pasar ikan, akhirnya mentok 30 ribu. FYI, ternyata harganya bisa beda-beda tergantung jam. Kalau tergolong masih pagi seperti kami, mungkin emang rada alot nawarnya karena masih sepi. Tapi kalo berangkatnya udah mendekati sore ditambah lagi kalau rombongan, mereka bisa dengan ikhlas ngasih tarif 10 ribu per orang. Tapi tetep aja, kalian harus berlagak wong Ngapak.
Dari Teluk Penyu sekitar jam 10.30 dan sampailah kami di pulau Nusakambangan. Betewe, pulaunya besar. Saya ngarepnya bisa ngeliat lapaz walaupun dari kejauhan, tapi ternyata Lapaz letaknya jauh dan enggak keliatan.
Sampai di pulau, kita akan dikenakan biaya masuk sebesar 6 ribu perorang. Kalau hanya menyusuri pantai disebelah timur kita bisa jalan sendiri, tapi kalau mau menyusuri bagian yang agak dalam dan jauh sebaiknya minta ditemenin mas mas guide buat ngejaga, nunjukin arah, dan ngasih informasi yang lengkap. Tapi ya harus rela dengan tarif…berapa ya saya lupa, sekitar 150 ribu ke atas kalau tidak salah. Berhubung saya tidak rela dan bawa orang tua serta anak kecil tentu sangat rempong kalau harus menelusuri hutan terlalu jauh. Kalo anak-anak muda aja sih pengen banget muterin itu pulau.
Hutan belantara, jalan bebatuan naik turun dan berkelok cukup asyik dan menantang untuk dilalui. Sesekali terasa ngeri oleh suasana yang sepi dan dingin. Pulau ini benar-benar masih alami padahal sangat terkenal dan lumayan banyak dikunjungi orang. Mungkin karena pertimbangan keamanan kali ya jadi enggak dibangun fasilitas atau mugnkin juga pemerintah yang kurang perhatian.
Di pos pertama ada beberapa guide yang standby dan penduduk yang jualan madu, minuman, dan beberapa makanan lainnya. Di sebelah kiri dari pos ada jalan menuju Pantai Pasir Putih yang pertama. Kami pun turun untuk menikmati deburan ombak dan main-main pasir sejenak. Buah kelapa, ranting, dan sampah-sampah daun yang terbawa ombak berserakan di sekitar pantai. Wah kalo terdampar di sini sendirian kayak di film Cast Away itu gimana ya. Nangis enggak berenti-berenti dah.
Dari pos tadi, kalau terus menyusuri ke bagian atas kamu akan menemukan peninggalan sejarah zaman penjahan. Tidak jauh dari pos, Gerbang Benteng Karang Bolong akan menyambut setiap pengunjung yang ingin berwisata sejarah maupun wisata alam Pantai Pasir Putih yang lebih luas di bagian atas.
Memasuki area benteng, pohon-pohon lebat semakin menambah keangkeran. Tembok di bagian luar sebagian besar ditutupi rumput dan lumut. Peninggalan sejarah ini tampak kurang perhatian. Kan sayang kalau lama-lama hancur karena ditumbuhi benalu.
Ada tangga menuju ruangan bawah tanah. Awalnya saya enggak mau masuk, karena ruangannya gelap dan seram. Tapi syukur Alhamdulillah ada mas guide yang mengikuti kami dan mengajak kami dan beberapa rombongan untuk masuk.
Dari lantai yang paling atas kami menuruni tangga hingga ke lantai dasar. Ada banyak ruangan yang digunakan sebagai tempat pembantaian, tempat menggantung orang, tempat membuang orang setelah dibunuh, ruang rapat, aula, dll. Di sana ada satu ruangan yang paling gelap dan ceritanya paling banyak dihuni makhluk halus. Si mas guide nyuruh kami berdiri dengan posisi separo badan masuk ke dalam ruangan dan separonya lagi di luar ruangan. Nanti akan terasa seperti ada magnet yang menarik di bagian badan yang menghadap ruangan. Hiii.. ya enggak mau lah, takut. Si kecil juga rada resah di area ini mungkin karena gelap dan pengap. Dan alhamdulillah dia baik-baik aja karena kita masuk dengan tujuan yang baik dan tidak lupa berdoa berserah diri sepenuhnya pada Allah.
Benteng ini ada hubungannya dengan Benteng Pendem di Cilacap. Salah satu misterinya, ada terowongan bawah laut yang menghubungkan kedua benteng. Menurut penuturan Mas guide, bangunan ini juga masih asli. Hanya ada beberapa bagian yang hancur dimakan zaman dan meriam yang tidak lagi berada diposisinya karena sapuan tsunami. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana orang-orang pribumi disiksa dan dipaksa membuat bangunan yang super kokoh ini.
Untuk menuju pantai pasir putih sebenanrya bisa tanpa melalui benteng ini, tapi mungkin rutenya sudah diautur sedemikian rupa sehingga pengunjung tidak hanya menikmati keindahan tapi juga mempelajari sejarahnya.
Usai memasuki dunia masa lalu, hiaah, kami pun memasuki area yang dielu-elukan sebagai surga dibalik sisi mistis Nusakambangan. Ya area pantai, apalagi. Tapi, jalan masih juga belum mulus seperti pipi artis korea. Jalannya tanah dan rawan kepleset. Di pantai ini lebih bersih dari pantai sebelumnya. Hewan-hewan laut seperti umang-umang masih bertebaran di antara tumpukan pecahan batu karang. Pedagang juga ada di sini. Fasilitas tidak ada. Di bagian utara ada air terjun mini menambah keindahan pantai ini.
Selain Pantai Pasir Putih, ada juga Pantai Karang Pandan, Pantai Rancah Babakan, Pantai Permisan, dan hutan bakau. Tapi harus berjalan lagi menyusuri hutan. Karena kondisi yang tidak memungkinkan akhirnya perjalanan kami akhiri sampai di sini. Rute balik tidak melewati benteng tadi lagi, Tapi sepanjang perjalanan tembok-tembok benteng masih terlihat. Itu artinya masih ada ruangan-ruangan benteng bawah tanah yg sangat luas dan tersebar di beberapa tempat.
Yah, gitu aja sih. Tapi Alhamdulillah rasa penasaran selama ini sudah terjawab walaupun belum semua.
salam pejalan
-Everyday is holiday-
Pengalaman yg lainya mana nih…..
LikeLike
Ok bakalan dipost nanti..seep
LikeLike
amazing story 👏
LikeLike
Thank you 🤗
LikeLike